Dia mengatakan Dyah pernah mengatakan, dengan membaca buku tersebut, ibunya akan mengetahui hakikat hidup sebenarnya. Setelah Dyah menghilang, Eni pun mencari tahu tentang organisasi yang diikuti anaknya tersebut.
Saat berada di kamp penampungan eks anggota Gafatar, Eni bahkan menyempatkan diri untuk berbicara dengan beberapa penghuni penampungan. Beberapa dokter yang diketahui berada di lokasi tersebut bungkam ketika ditanya mengenai keberadaan anaknya. “Mereka mengaku tidak kenal,” ujar Eni.
Menurut buku itu, untuk menjadi anggota Gafatar, yang disebut anggotanya merupakan organisasi sosial, harus melakukan ritual awal, yakni Sumpah Gafatar. Sumpah Gafatar yang terdapat dalam buku tersebut adalah mendudukkan Ahmad Moshaddeq sebagai mesias atau juru selamat. Ini mirip baiat anggota jemaah kepada imam.
Ahmad Moshaddeq atau Ahmad Musadeq alias Abdussalam pada 2006 mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Dia pula yang mendirikan gerakan Al-Qiyadah Al-Islamiyah. [tempo.co]
Tidak ada komentar:
KOMENTAR
Silahkan beri komentar dengan bijak dan sesuai dengan topik.